Sepulang jam belajar mengajar Al-qur'an,kulihat ada 3 santri
TPQ Al-ghofilin sedang asyik ngobrol,usia mereka kira2 antara 5 - 7 th.
Karena begitu asyiknya mengobrol sampai membuat saya
tertarik menghampiri mereka dan ingin mengetahui apa sebenarnya yang sedang
mereka obrolkan.
Kemudian saya duduk disamping majlas mereka,kuperhatikan
mereka yg lagi asyik mengobrol dengan segala ekspresi mereka yang polos tanpa
beban disertai canda tawa khas anak2
Mulanya obrolan mereka biasa-biasa saja ya seputar permainan
dan pengalaman mereka selama bermain.
Akan tetapi tiba2 ada hal menarik dari peristiwa dialog
mereka,salah seorang dari mereka mengeluarkan kue dari tas yang dia bawa dan
anak santri itu langsung memakan kue itu dengan begitu lahabnya tanpa menawari
temannya yg lain apalagi membagikan, kemudian salah seorang yang lain rupanya
sangat menginginkan kue yg dimakan oleh temannya itu tadi,dan dialog pun
terjadi :
Santri 1 : "minta dong kuenya"
Santri 2 : "hmmmmm"
Santri 1 : "kamu jangan pelit,nanti kamu jadi temannya
setan"
Santri 2 : "ko bisa jadi temannya setan,kan kue ini aku
bawa sendiri dari rumah,ga ngambil punya orang lain"
Santri 1 : "iya tapi kamu pelit,ga mau ngasih aku kue
itu,padahal aku sudah minta sama kamu"
"Kata ibuku kalo orang pelit itu temennya setan"
Santri 2 : tetep bengong sambil memegangi kuenya
Tiba-tiba Santri 3 menyela pembicaraan berbicara sama santri
1
Santri 3 : " kamu ga boleh gitu,kalo tidak dikasih
tidak boleh memaksa,berarti kamu juga temannya setan"
Santri 2 : " Lo ko bisa "
Santri 3 : " kata ibukku orang yang suka minta2 juga
temennya setan,nanti kalo meninggal wajahnya jadi hitam"
Yang diluar dugaan Santri 2 yg mulai tadi bengong sambil
memegangi kuenya, tiba-tiba menyodorkan kuenya utk berbagi sama temen-temen
nya,dia kasihkan sebagian kuenya ke temennya yg minta tadi,tapi entah karena
jengkel atau gimana santri 1 seakan kehilangan selera makannya dengan wajah
sedikit cemberut menolak kue pemberian santri 2
Santri 2 : " ini kuenya, katanya kamu minta "
Santri 1 : " nggak "
Santri 3 : " nggak boleh gitu,kamu tidak boleh
nolak,kan kamu sudah dikasih "
Santri 1 : sambil nangis dia bilang " aku ga mau,ga
usah dipaksa,katamu ga boleh "
Santri 3 : " kata ibukku kalo minta ga boleh,tapi kalo
dikasih ga boleh ditolak "
Akhirnya kue yang tadinya dimakan sendiri akhirnya dimakan
bersama-sama bertiga dan tangisan pun terhenti,kemudian mereka asyik kembali
mengobrol sambil berjalan pulang
Catatan
Dari peristiwa kecil tadi dapat kita lihat betapa lingkungan
dan peran orang tua terutama seorang ibu sangat berpengaruh dalam membentuk
karakter,perilaku dan cara berfikir anak,karena seorang anak akan cenderung
meniru perilaku orang tua dan lingkungannya,oleh karena itu mari kita orang tua
harus benar-benar selektif dalam berkata-kata,bersikap dan berperilaku kepada
anak karena apapun yg kita lakukan akan ditiru oleh anak,dan jika kita para
orang tua menginginkan anak2 yang Sholih maka orang tua harus banyak
memohon,menangis kepada Sang Pencipta utk kebaikan dan kesholihan anak2nya,jadi
orang tua harus terlebih dahulu prihatin dan bersungguh-sungguh beribadah
kepada Allah SWT,jangan mudah mengumpat dan berkata-kata kotor maupun kasar
kepada anak,karena itu akan menjadi doa bagi anak,dan anak akan mudah meniru
perilaku buruk kita.
Selalu waspadai pergaulan anak,Carikan lingkungan yang baik
dan selektif buat anak agar anak2 kita juga tidak gampang terpengaruh oleh
lingkungan buruk disekitarnya.
Ajak anak terus berkomunikasi yang sehat sehingga orang tua
tidak telat momentum dalam memberikan arahan baik yang jelas dan tidak samar2
pada anak,hal ini penting agar anak bisa berterbuka dengan orang tua dan dengan
begitu orang tua juga akan mengerti setiap fase perkembangan anak.
Semoga kita dimudahkan oleh Allah SWT menjadi orang tua yang
baik,dan membangun suasana yang baik dengan penuh semangat ibadah di lingkungan
rumah tangga kita dan lingkungan tempat tinggal kita.
Aamiin.... Aamiin...... Ya Robbal A'lamin
Dari catatan kecilku,M.jaddin Wajad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar