BAPAK SEKALIGUS MUROBBI RUH BAGI ANAK-ANAKNYA
Sosok KH.M.Farid Wajdi adalah seorang bapak sekaligus guru
spiritual ( murobbi ruh ) bagi anak2nya,beliau sangat telaten dalam mendidik
anak2nya.
Semasa anak-anak beliau masih kecil,beliau sangat jarang
menasehati (dawuh2) kepada anak-anak nya akan tetapi beliau banyak mencotohkan
lewat perilaku beliau tentang hal2 prinsip yang baik, semisal sholat wajib
berjamaah awal waktu,mengaji Al-qur'an,sholat2 Sunnah,puasa2 Sunnah dan juga
cara berakhlak beliau pada orang lain khususnya pada Tamu.
Sesekali beliau mengingatkan anak2nya akan hal yang baik dan
patut utk dilakukan dan yang tidak patut utk dilakukan, dengan bahasa yang
mampu ditangkap baik oleh anak2nya sesuai dengan tahapan usianya,baru ketika
anak-anak nya beranjak dewasa beliau intensif berdialog dan bermajlas dengan
anak2nya dan hal ini beliau lakukan hampir tiap hari utk mengikuti perkembangan
anak dan menanamkan prinsip hidup dan cara berfikir beliau kepada anak2nya.
Beliau menekankan fokus pendidikan untuk anak-anak nya pada
3 hal :
1. Sholat wajib berjamaah
2. Mengajarkan Al-Qur'an ( Istiqomah nderes Qur'an)
3. Memperindah akhlaq ( baik tata cara berakhlak kpd Sang
Pencipta maupun ketika bermuamalah dengan sesama manusia )
~> Terkait
dengan pelaksanaan sholat wajib lima 5 waktu beliau menekankan untuk selalu
dilakukan berjama'ah dan awal waktu,hal ini seakan beliau wajibkan utk beliau
sendiri dan seluruh keluarganya,beliau mengajarkan betapa pentingnya untuk
melaksanakan sholat 5 waktu berjama'ah sampai benar2 menjadi kebutuhan hidupnya
sehari-hari, sehingga semua orang yang bersinggungan dengan beliau baik
keluarganya,santrinya,dan orang-orang dekatnya mengerti dan bisa merasakan akan
pentingnya menegakkan sholat wajib 5 waktu berjama'ah sebagai bagian dari
kebutuhan hidup yg utama utk ditegakkan.
Disamping itu beliau selalu menghiasi waktunya dengan
sholat2 Sunnah sebagai pelengkap dari sholat wajib yg beliau lakukan,beliau
terlihat sangat menikmati dan begitu larut ketika sholat,tentunya pemandangan
ini yang sangat berkesan dan membekas dihati istri dan anak2nya sebagai catatan
indah dan tauladan utk ditiru.
nasehat beliau
" hayati waktu2mu (baik fikiran maupun aktifitasmu)
diluar sholat seperti ketika kamu melaksanakan sholat,sampai benar-benar
terpancar diseluruh aktivitas mu (baik gerak dan diammu) sebagai wujud sholat
(ibadah) kepada Allah SWT.
~> Terkait dengan
membaca Al-Quran beliau menekankan pada pentingnya istiqomah membaca Al-Quran
dlm kehidupan sehari-hari.
Nasehat beliau
" Sediakan waktu kita dalam sehari bersama
Al-qur'an,dengan Istiqomah membaca ( nderes ) Qur'an,sambil mengingat kematian
"
" Penting menjaga adab baik lahir maupun batin ketika
membaca Al-Quran, suasana hati kita jangan sampai dalam kondisi tidak baik (
marah ) utk menjaga agar tetap ada pengAgungan dan terbangun rasa kecintaan
kita terhadap Al-Qur'an".
" Harus dijaga agar tetap Istiqomah dalam membaca
Al-Quran,usahakan membaca Al-Quran setelah melaksanakan sholat 5 waktu,hak
Al-qur'an utk dibaca minimal 50 ayat per hari,syukur2 lebih dan terus
ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya utk dijadikan konsumsi makanan ruh kita
sehari-hari"
" membaca (nderes) Qur'an itu satu paket dengan membaca
sholawat, Qur'an jika dibaca hawanya
hangat sedangkan sholawat jika dibaca hawanya dingin,oleh karena itu Istiqomah
nderes Qur'an harus diselingi dengan membaca sholawat agar tetap stabil fikiran
dan jiwa kita,sebagai contoh jika kita membaca 1 juz Al-qur'an kita selingi
dengan membaca sholawat min 100 x "
" Perbanyaklah juga membaca sholawat sebagai bentuk
wujud rasa terima kasih kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW karena beliau
sebagai sumber fasilitas didengarnya do'a2 kita".
~>Terkait dengan
bab memperindah akhlaq beliau menekankan pada pentingnya menjaga sikap batin
agar tidak sibuk utk menuntut Allah atas keinginan 2 diri tetapi bagaimana
sibuk menata diri dan berbuat yg terbaik utk dipersembahkan kepada Sang
Pencipta sebagai wujud penghambaan diri.
Penyerahan diri secara total dan ridlo atas pengaturan Allah
SWT,dengan terlebih dahulu mengoptimalkan usaha yg terbaik dan maksimal sesuai
kemampuan diri untuk kemudian berpasrah dan percaya penuh (slalu khusnudzon)
atas keputusan dan ketetapan Allah untuk diri kita.
Beliau juga menekankan pada _pentingnya menjaga hubungan
baik antar sesama ,saling menghormati,saling menghargai orang lain dan
memperlakukan orang lain secara manusiawi_ " _*memanusiakan manusia_
", menjaga keterhormatan diri dihapan Sang Pencipta maupun sesamanya dan
berusaha menjaga perasaan,kehormatan orang lain agar jangan sampai merasa
dipermalukan,direndahkan,apalagi dilecehkan,menempatkan seseorang pada
tempatnya secara layak sbg manusia seutuhnya dengan penuh kasih sayang.
Yang beliau lakukan utk orang lain terlahir sebagai wujud
rasa cinta dan belas kasih beliau kepada sesamanya
( meskipun dlm beberapa kasus beliau tampak begitu tegas
terhadap istri, anak,santri dan orang2 dekatnya akan tetapi beliau melakukannya
dengan sadar sebagai wujud rasa cinta dan sayang beliau yg tulus demi kebaikan
orang tersebut) karena yang menjadi pusat
fikiran dan perhatian beliau terhadap orang lain adalah
keselamatan&kebahagiannya kelak di akherat.
Dalam keseharian nya beliau tidak pernah memikirkan
kepentingan diri sendiri,perhatian,do'a, keprihatinan dan waktu2nya
diperuntukkan full utk orang lain, terutama yg menjadi tanggung jawab beliau.
Pernah suatu ketika disaat sakit parah dan sampai tidak
sadarkan diri beliau berdo'a dengan sungguh-sungguh dan menangis sampai seluruh
badan beliau bergetar hebat,
beliau berdo'a :
" Ya Allah jadikanlah badan hamba ini membesar sampai
memenuhi seluruh neraka,agar tidak ada satupun dari ummat dari kekasih-Mu
junjungan kami Rosulallah Muhammad SAW yang masuk kedalam neraka .
Beliau selalu menekankan agar kita jangan sampai merasa
sudah baik apalagi merasa lebih baik daripada orang lain dan selalu waspada
akan penyakit2 hati (sombong,pamer,iri hati dan bangga diri).
•> Selalu curiga terhadap diri sendiri,senang koreksi dan
evaluasi diri serta berbenah diri sampai benar-benar menjadi hamba yang tau
diri terhadap Sang Penciptanya.
•> Berkonsentrasi full utk menanamkan jiwa _aku hanyalah
sebagai wujud penghambaan diri dan menguatkan rasa kebergantungan kita kepada
Sang Pencipta.
•> Tidak cepat merasa puas dan merasa aman atas
pencapaian diri,dan terus berusaha meningkatkan kualitas diri dihadapan Sang
Pencipta.
•> Selalu mendominasi kan peranan Allah disetiap lini
kehidupan kita,berusaha kuat utk tidak padam dalam mengenali Allah dan tidak pernah putus
berkomunikasi yg baik dengan Allah dalam rangka mendekat dan menghadap kepada
Allah SWT. ( bersambung )
Penulis,M.Jaddin Wajad
TPQ Al-ghofilin,21 Januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar