Instruktur dan motivator handal yang berprinsip dan sederhana
KH.Farid Wajdi yang akrab dipanggil dengan sebutan Gus Farid
oleh sebagian masyarakat dan sebutan Bapak bagi santri2nya adalah sosok orang
yang sangat teguh dalam memegang prinsip,beliau punya keberanian yang begitu
kuat didalam memperjuangkan prinsipnya,walau demikian beliau tetaplah sosok
yang penuh kehangatan dan sangat sederhana dalam kehidupan sehari hari.
Beliau begitu akrab dengan siapa saja baik itu anak
kecil,anak muda maupun orang tua,baik itu yang berprofesi sebagai tukang
becak,sampai pun seorang pejabat,baik dari kalangan masyarakat yang nota Bene
berprofesi sebagai mantan seorang preman sampai dengan kalangan tokoh
masyarakat atau kyai semua beliau perlakukan sama,tidak ada jarak dan penuh
dengan suasana kekeluargaan.
Beliau juga terlihat begitu asyik ketika bergaul dan
berdialog dengan orang2 yang strata status sosialnya rendah (faqir miskin)
karena beliau memang sangat mencintai dan mengasihi kaum fuqoro masakin,beliau
memperlakukan mereka bagaikan keluarganya sendiri tidak ada jarak
sedikitpun,semuanya dianggap menjadi bagian dari diri beliau sehingga semua
orang yang mengenal beliau merasa orang yg paling dekat dengan beliau dan
selalu meninggalkan kesan yang begitu mendalam setelah bertemu dengan beliau.
Dari apa yang beliau sampaikan untuk orang lain semuanya tepat porsinya,takarannya,maupun
substansinya sesuai dengan kebutuhan orang yg dihadapi.
Sehingga semua orang yg berdialog dengan beliau mengerti dan
mampu menangkap substansi dari prinsip yang ingin beliau tanamkan,beliau begitu
gigih memperjuangkan nilai-nilai yg Haq dan menguatkan keyaqinan yg utuh akan
keberadaan Tuhan sebagai tempat utk bersandar dan bergantung bagi makhluknya
agar terpatri dihati masing2 orang yg beliau hadapi.
Beliau juga dikenal sebagai seorang instruktur yang handal
dalam mengarahkan seseorang utk bisa mengukur,mengenali dan mengoptimalkan
kemampuan dirinya sesuai dengan potensi yg diberikan oleh Allah SWT tanpa harus
merasa lebih dari orang lain,karena beliau selalu menanamkan bahwasannya segala
kemampuan dan kebaikan yang membisakan hanya Allah,semua menempati pos nya
masing-masing sesuai dg kapasitas nya.
Satu hal ciri khas beliau yg tidak pernah hilang dari setiap
moment 2 ketika beliau bermajlas,berdialog dengan orang lain yaitu beliau tidak
pernah membicarakan perihal dunia dengan segala aneka ragam dan kehebatan
nya,akan tetapi justru beliau selalu membicarakan tentang Allah sbg tempat
kembalinya segala urusan dan perihal Akherat sebagai masa depan keabadian
sehingga sangat terasa sekali ketika berdialog dengan beliau yang ada didepan
mata hanyalah kematian,dan apa yang harus kita persiapkan utk mengdapinya.
Dunia menurut ukuran beliau begitu sangat sederhana hanya
sebatas apa yang beliau dan keluarganya makan hari ini, Bahkan ketika tidak ada
yang dimakan utk hari ini pun beliau
tidak nampak gelisah atau khawatir sedikitpun karena kuatnya kepercayaan dan
keyaqinan beliau terhadap pengaturan Sang Pencipta nya Allah SWT. ( bersambung
)
Penulis,M.Jaddin Wajad
TPQ Al-ghofilin,15 Januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar